Renungan Minggu, 24 September 2017
Efesus 2 : 11 - 22
Sebelum tinggal di dalam Kristus, semua orang telah dikungkung oleh tembok-tembok pemisah. Tembok-tembok pemisah itu adalah: (1) kuasa dosa; (2) kepicikan dan kedegilan manusia. Namun Allah telah bertindak; tembok-tembok pemisah itu telah dirubuhkan dalam kematian Kristus di kayu salib. Itu adalah karya perdamaian Allah. Makna karya pendamaian Allah oleh salib Kristus itu ialah: Pertama, Allah mendamaikan diriNya dengan semua umatNya. Kedua, Allah mendamaikan semua umatNya satu dengan yang lain.
Setelah semua orang yang mengalami karya pendamaian Allah, maka mereka sekarang ini:
- Satu keluarga Allah (ayat 11 - 13)
Tidak ada lagi pembedaan orang bersunat, secara lahiriah, atau tidak bersunat. Tidak ada lagi orang Yahudi maupun orang Yunani. Tidak ada lagi "orang jauh dan orang dekat". Salib Kristus telah menjadikan semua satu keluarga Allah. - Memiliki damai sejahtera (ayat 14 - 18)
Di dalam satu keluarga Allah, yang sudah tidak lagi ada perseteruan, permusuhan atau pengkotak-kotakan. Salib Kristus menjadi jaminan bagi setiap orang memiliki damai sejahtera, tinggal di dalamnya dan diikat oleh damai sejahtera itu. - Alat bagi pembangunan tubuh Kristus (ayat 19 - 22)
Setiap anggota keluarga Allah dan yang memiliki damai sejahtera sejati, oleh imannya mengalami Kristus dalam hidupnya disatukan dalam kematian Kristus dan kebangkitanNya dari antara orang mati. Mereka telah dijadikan alat-alat bagi pembangunan tubuh Kristus di bumi ini, yaitu Gereja, yang berakar, bertumbuh dan berbuah di dalam Kristus, bagi kemuliaan Allah.