Renungan Minggu, 12 April 2015
Surat Efesus 2 : 11 - 22
Judul di atas adalah tema tukar mimbar sinode GITJ pada bulan April 2015 ini. Tetapi awas! Jangan terjebak dalam pengertian manusia saja. Sebab dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "bersatu" artinya (1) "menjadi satu", (2) "berkumpul atau bergabung menjadi satu". Pertanyaannya : "Atas inisiatif / kemauan manusia, berdasarkan selera dan kecocokan. Bagaimana jika kemudian muncul hal-hal yang membuat tidak suka atau tidak cocok lagi? Ini bisa terjadi dalam hidup berkeluarga maupun berorganisasi, termasuk organisasi gereja. Adapun dalam bersatu dalam bergereja jangan didasarkan pada perasaan "suka dan tidak suka" atau "cocok dan tidak cocok", supaya jangan kehilangan makna dan hakekat bergereja. Untuk itu mari kita ikuti Firman Tuhan dalam Surat Efesus.
- Siapa kita sebelum dan sesudah percaya kepada Kristus ? (Efesus 2:1-10)
Dulu badan kita hidup, tetapi roh kita mati karena pelanggaran-pelanggaran. Kita hidup, dalam badan kita, mengikuti jalan dunia ini dengan menaati penguasa angkasa, yaitu roh yang mengendalikan orang-orang durhaka. Kemana tujuannya? Menuju kematian kekal, karena kita tanpa Kristus.
Hanya oleh kasih karunia Allah di dalam Kristus saja kita beroleh pengampunan dan penebusan dosa oleh kurban Kristus. Darah dan salib Kristus menyatukan kita dengan Allah dan satu dengan yang lain adalah saudara dalam darah Kristus, kita mendapat bagian dalam kematian, kebangkitan dan kemuliaan Kristus dalam KerajaanNya. - Mengapa kita bersatu dalam gerejaNya? (Efesus 2:11-22)
Gereja / jemaat adalah tubuh Kristus. Dan tubuh Kristus adalah satu. Kristus adalah Kepala Gereja dan pemilik gereja. Kita ini adalah tubuhNya. Maka dalam bergereja harus kita dasarkan pada sikap "tubuh yang tunduk dan taat kepada kepala". Gereja tunduk kepada Kepala Gereja, yaitu Kristus. Jangan oleh sebab dalam kita bergereja bukan berdasarkan "suka dan tidak suka" atau "cocok dan tidak cocok" melainkan kita dasarkan pada sikap taat dan tunduk kepada Kristus, Kepala Gereja.
Kesimpulannya adalah kita bergereja bukan atas inisiatif manusia, tetapi atas kehendak Kristus sebagai Kepala Gereja.
Tuhan Memberkati, Amin. (prkt)
0 comments:
Post a Comment