This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

MEMULIAKAN TUHAN DENGAN HARTA

Renungan Minggu, 14 Juni 2015


Amsal 3 : 9 - 10
Salomo anak Daud, raja Israel (Amsal 1:1) sangat berpengalaman dan memahami kehidupan orang Israel yang dipimpinnya. Ia melihat orang yang percaya kepada Tuhan dan diberkati, dan ada orang ceroboh, malas dan bebal yang dijauhi berkat Tuhan.

Ada 2 hal penting yang diajarkan Raja Salomo:
  1. Percaya kepada Tuhan dengan segenap hati.
    Ia berkata: Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu (Amsal 3:5). Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya (Amsal 10:22). Dan Ia menghubungkan kepercayaan kepada Tuhan dengan usaha seperti dilakukan kawanan semut (Amsal 6:6-8). Artinya, "iman tanpa perbuatan pada hakekatnya mati" (Yakobus 2:17).
  2. Memiliki dan menunjukkan sikap hidup yang benar.
    Sikap yang benar itu ialah (1) rendah hati dan (2) takut akan Tuhan. Kedua sikap tersebut dinyatakan di hadapan Tuhan dan manusia, maka Raja Salomo mengajarkan: "Ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan" (Amsal 22:4).
Kepada setiap orang Israel yang memiliki harta benda, Raja Salomo mengajarkan: "Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air anggurnya" (Amsal 3:9-10). Bukan untuk raja, sebab raja tidak dapat memberi kelimpahan.

Harta-benda dan uang, memiliki 2 makna dalam hidup manusia:
  1. Sebagai persembahan kepada Tuhan.
    Misalnya persembahan persepuluhan dan persembahan khusus, dll, sebagai ujian apakah hati umat terpaut pada Tuhan atau pada harta-benda dan uangnya.
  2. Sebagai fasilitas hidup.
    Harta-benda dan uang hanyalah fasilitas hidup, bukan tujuan hidup. Dengan harta-benda dan uangnya, maka seseorang dapat memberi kehidupan kepada orang lain, janda miskin, anak yatim piatu, dll.
Barangsiapa mengelola harta-benda dan uangnya dengan benar untuk kemuliaan Tuhan, maka berkat Tuhan akan terus dialirkan berlimpah-limpah.

Tuhan Memberkati, Amin. (prkt)  

SURAT CINTA TUHAN KEPADA DUNIA

Renungan Minggu, 07 Juni 2015


Surat 2 Korintus 3 : 1 - 6
Rasul Paulus adalah penginjil, ahli theologia dan sastrawan yang berkualitas. Lihatlah ke-13 surat yang ditulisnya. Semua itu menunjukkan hasil karya sastra yang sudah teruji sepanjang abad. Dikotbahkan banyak orang dan dipelajari oleh ratusan juta orang.

Dalam tulisan-tulisannya, Rasul Paulus sering menggunakan kata kiasan yang dalam maknanya. Salah satunya adalah "surat" Rasul Paulus yang berkata: "Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan dapat dibaca oleh semua orang. Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia" (2 Korintus 3:2-3). Kata "kamu" pada ayat tersebut menunjuk kapada jemaat (gereja) atau semua orang Kristen. Ya benar, orang Kristen besar atau kecil, laki-laki atau perempuan dalah surat cinta Tuhan.

Dengan kata lain, "Surat Kristus" tersebut adalah "Surat Cinta Kristus" kepada orang banyak (dunia) yang dikasihiNya. Artinya,
  1. Jika orang banyak ingin mengetahui isi surat cintanya Tuhan, maka mereka dapat membacanya pada kehidupan orang-orang Kristen.
  2. Jika orang banyak ingin merasakan keindahan cinta kasih Tuhan Yesus, itu dapat mereka nikmati saat berdekatan dengan orang-orang Kristen. Orang Kristen tidak seperti gunung; indah dari jauh, tetapi tidak indah dari dekat.
  3. Ada kertas surat cinta yang harum baunya, maka jika orang banyak ingin membaca surat cinta Tuhan dalam keharuman yang suci, mereka dapat menemukan dalam hidup orang-orang Kristen (2 Korintus 2:14).
Itu semua ada dalam kehidupan orang Kristen (jemaat Tuhan), sebab jemaat adalah tubuh Kristus. Dan dijadikan surat cinta atau perantara Tuhan Yesus untuk menyatakan perasaan cintaNya dan kehendakNya. Dia telah menulisNya dalam hati setiap orang Kristen. Ditulis dengan Roh Allah yang hidup untuk dibaca semua orang sebagai kabar baik. 

Tuhan Memberkati, Amin. (prkt) 

AKU CINTA GEREJA TUHAN

Renungan Minggu, 31 Mei 2015


Surat Roma 12 : 9 -21
Tuhan mengutus setiap orang Kristen untuk menyatakan kesaksian yang nyata setiap hari, baik dalam hidup berjemaat, berkeluarga dan beribadah, dalam bergaul dengan sesamanya, maupun dalam menyatakan kemurahan hati kepada semua orang.

Dalam surat Roma 12:11, firman Tuhan mengajar kita, supaya:
  1. Jangan Malas
    Firman Tuhan mengatakan kepada kita: "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor". Sebab Roh Kudus yang menyertai kita adalah Roh yang giat bekerja dalam kehendak Allah. Dia mendorong dan mengingatkan kita untuk rajin dan giat dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam rohani dan ibadah kita maupun dalam bekerja dan dalam berkeluarga. 
  2. Jangan Suam-Suam Kuku
    Firman Tuhan mengatakan kepada kita: "Biarlah rohmu menyala-nyala". Oleh karena itu, biarlah roh kita dan roh jemaat tetap menyala-nyala oleh Roh Kudus. Jangan seperti jemaat Kristen di Sardis, sehingga Tuhan melihat dan berkata: "Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau" (Wahyu 3:15-16).
  3. Jangan Berhenti Berbuat Baik
    Firman Tuhan mengatakan kepada kita: "Layanilah Tuhan". Berikan dan lakukan yang terbaik, sebab ada tertulis dalam Alkitab: "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia" (Kolose 3:23).
Jadi, sebagai orang Kristen yang cinta gereja Tuhan, maka jangan malas, jangan suam-suam kuku dan jangan berhenti berbuat baik. Sebab Tuhan selalu sediakan berkat-berkat terbaik dan baru setiap hari.

Tuhan Memberkati, Amin. (prkt)

GEREJAKU MENYATAKAN KARYA TUHAN

Renungan Minggu, 24 Mei 2015


Kisah Para Rasul 2 : 1 - 13a
Sebelum Tuhan Yesus meninggalkan murid-muridNya, Dia telah berfirman: "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam namaKu, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukannya" (Yohanes 14:12-14).

Ketika Tuhan Yesus masih bersama-sama dengan 12 rasul, hanya Dia sendiri saja yang mengajar, memimpin dan melakukan mujizat. Namun setelah Dia naik ke sorga dan Roh Kudus dicurahkan kepada setiap orang yang percaya kepadaNya, maka firmanNya tersebut digenapi. Ini nyata pada jaman gereja mula-mula; oleh Roh Kudus, para rasul Kristus memimpin, mengajar dan mengadakan banyak mujizat. Dan seterusnya di mana Injil diberitakan, Roh Kudus menyertainya, sehingga mujizat terjadi dan kuasaNya dinyatakan untuk meneguhkan pemberitaan InjilNya (Markus 16:15-18). Dan semua orang memuliakan Allah.

Pada saat ini janji dan firman Tuhan Yesus tersebut di atas juga ditujukan dan diberikan kepada kita yang percaya kepadaNya. Oleh Roh Kudus, kita yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus diberi kuasa untuk melakukan pekerjaan yang telah dilakukan Tuhan Yesus, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Bagaimana caranya? Ya, minta. Minta supaya Tuhan Yesus berkenan melakukan karyaNya melalui kita. Ini sesuai firmanNya: "Jika kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukannya" (Yohanes 14:14). Kita minta kepada Tuhan, sekaligus melakukan nasihat Rasul Paulus: "Kamu memang berusaha untuk memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi lebih dari pada itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun Jemaat" (I Korintus 14:12), yaitu tubuh Kristus (I Korintus 12:27).

Kita menyaksikan karya Tuhan Yesus berarti kita melakukannya bersama-sama sebagai jemaat Tuhan Yesus yang hidup dalam kesehatisepikiran dalam Roh dan saling menopang dalam iman serta saling menjaga di dalam doa dan persekutuan. 

Tuhan Memberkati, Amin. (prkt)

TUHAN MENCIPTAKAN GEREJA UNTUK TUJUAN MULIA

Renungan Minggu, 17 Mei 2015


Injil Yesaya 41 : 8 -16
Kita harus sepakat bahwa kita tidak akan mempersoalkan manakah kata yang tepat: "Tuhan mencipatakan gereja" atau "Tuhan mendirikan gereja". Namun kita akan mempelajari tujuannya apa. Sebab Tuhan menciptakan segala sesuatu sesuai tujuan yang ditetapkanNya. Surga dan bumi serta segala isinya diciptakan Tuhan untuk menyatakan kekuasaan dan kemuliaanNya yang elok dan ajaib.

Ketika Dia memilih bangsa Israel, itu untuk suatu tujuan yang ditetapkan Tuhan (Yesaya 41:8-16). Untuk bisa mencapai tujuan, maka Tuhan ikut campur tangan langsung dalam kehidupan mereka. Tuhan yang memilih, memanggil dari ujung-ujung bumi, menyertai, meneguhkan, menolong dan memegangnya dengan tangan kananNya yang memberi kemenangan (ayat 8-10).

Bukankah Dia juga melakukannya untuk kita yang percaya kepada Tuhan Yesus? Mengapa masih ragu-ragu?

Lalu apa pendapat kita ketika Dia menyebut bangsa pilihanNya itu "si cacing Yakub" dan "si ulat Israel"? Apakah Dia merendahkan dan menghina pilihanNya sendiri? Tentu tidak, sebab Tuhan tahu untuk apa Dia menciptakan cacing dan ulat. Dengan tujuan ini kita menerapkannya bagi diri kita dan bagi gereja.

Cacing, yang hidup di dalam tanah. Ia nampak lemah, tetapi diberi kekuatan luar biasa, yaitu dalam hal bertahan hidup. Tujuannya (1) untuk kesuburan tanah, (2) untuk obat.

Ulat, terkesan hama tanaman dan menjadi musuh petani. Namun dalam proses metamorfosa, contoh: telur, kupu-kupu -> menjadi ulat -> menjadi kepompong - menjadi kupu-kupu, maka ulat memiliki 3 tujuan, yaitu: (1) untuk memberi pelajaran kehidupan kepada manusia agar mau berubah menjadi lebih baik, (2) untuk keindahan hidup dalam aneka warna, (3) untuk berharga mahal, sebagaimana ulat sutra yang kepompongnya dibungkus benang-benang halus dan kuat yang dapat dipintal dan ditenun menjadi kain sutra yang mahal.

Jadi hidup kita orang Kristen dan gereja Tuhan ditempatkan di bumi ini dengan tujuan yang jelas dan mulia. Mari kita kerjakan.

Tuhan Memberkati, Amin. (prkt)

GEREJAKU BERTUMBUH UNTUK BERBUAH (AWAS HAMA PENYAKIT)

Renungan Minggu, 10 Mei 2015


Injil Yohanes 15 : 1 - 10
Tuhan Yesus mengajarkan mengenai hubungan diriNya dengan gerejaNya, sebagaimana pokok anggur dengan ranting-rantingnya. Tuhan Yesus menjelaskan bahwa pokok anggur itu sengaja ditanam dan diusahakan oleh Allah, BapaNya.

Dalam perumpamaan pokok anggur ini, kita menemukan makna gereja yang bertumbuh dan dirawat supaya berbuah banyak. Dia menyebut semua muridNya, semua orang percaya dan gerejaNya adalah ranting-rantingNya. Tuhan Yesus berfirman supaya mereka tinggal di dalam mereka. Dengan demikian mereka akan sehat dan berbuah banyak, sehingga BapaNya, sebagai pemilik dan pengusahanya dipuji dan dimuliakan. Sebaliknya, di luar Dia mereka tidak berbuah dan tidak dapat berbuat apa-apa.

Setiap ranting padaNya yang tidak berbuah, dipotong oleh BapaNya (Sang Pengusaha) dan setiap ranting yang berbuah dibersihkan, supaya ia lebih banyak berbuah (ayat 2). Maknanya :

Pertama, setiap ranting padaNya yang tidak berbuah, dipotong oleh BapaNya, yaitu yang dekat dengan pokok / batang anggur. Tumbuhnya tunas baru selalu disertai munculnya bunga baru yang menjadi bakal buah. Pemotongan dilakukan untuk semua ranting.

Kedua, setiap ranting yang berbuah dibersihkanNya, supaya ia lebih banyak berbuah. Pembersihan ini ditujukan untuk hama penyakit, misalnya ulat-ulat kecil pemakan daun, ulat besar pemakan daun dan tangkai daun, kutu ranting dan kutu buah (Bahasa Jawa: cabuk). Hama penyakit dalam gereja itu berupa :
- Gosip
- Kedagingan dan hidup lama
- Materialisme
- Ketakutan dan kekuatiran

Dengan menaati firman Tuhan Yesus dan mengikuti teladan serta cara hidupNya, pastilah gerejaNya bertumbuh dengan sehat dan berbuah banak pada waktunya. 

Tuhan Memberkati, Amin. (prkt)

TUHAN YESUS YANG MENDIRIKAN GEREJA

Renungan Minggu, 03 Mei 2015


Injil Matius 16 : 13 - 20

Kota Kisarea Filipi terletak 40 km sebelah utara danau Galilea. Setelah menyeberangi danau Galilea, Tuhan Yesus mengajak kedua belas muridNya berjalan ke sana. Rupanya Tuhan Yesus akan memberikan pengajarah khusus yang hanya khusus untuk kedua belas muridNya saja. Dia mau menyatakan diriNya, tetapi diungkapkan dengan suatu pertanyaan. Pertama: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" (ayat 13). Dalam mengikut Tuhan Yesus, para murid sudah sering mendengar perkataan banyak orang tentang Tuhan Yesus. Mereka menjawab: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembabtis, Elia, Yeremia, atau salah seorang dari para nabi" (ayat 14). Dan sampai sekarangpun banyak orang mengatakan bahwa Tuhan Yesus sebagai seorang nabi. Kedua, Dia bertanya: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" (ayat 15). Simon Petrus menjawab: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" (ayat 16). Murid lainnya setuju dengan Petrus. Mesias artinya Yang diurapi Alllah. Diurapi dan dilantik sebagai Juruselamat. Lalu Tuhan Yesus menegaskan: (1) jawaban itu bukan dari manusia, melainkan dari Allah, BapaNya yang di sorga. (2) Itu adalah pengakuan iman, yang bersumber Allah pasti benar. Maka orang yang menerima pernyataan itu disebutNya berbahagia.

Atas dasar jawaban dan pengakuan iman kepadaNya, maka Tuhan Yesus mendirikan jemaatNya dan alam maut tidak dapat menguasainya (ayat 18). Pada saat berkata demikian, Dia menunjuk bukit batu karang, di mana terdapat gua yang dalam dan gelap. Orang takut dan ngeri melihat gua itu, sehingga disebut Pintu Alam Maut. Tetapi batu-batu karang di atasnya masih tegak berdiri dan tidak ditelah oleh gua itu. Tuhan Yesus mendirikan jemaatNya (orang-orang yang percaya kepadaNya) yang imannya sekuat batu karang, memiliki prinsip kebenaran firman sekeras batu karang dan hati setegar batu karang di tengah percobaan dan tantangan jaman. Sebab hal itu adalah bagian dari anugerahNya.

Dia mau setiap warga gereja ini memiliki kehidupan di atas iman yang kuat seperti batu karang, sekaligus selalu ingat, bahwa jemaat (gereja) ini adalah tubuhNya dan milik kesayanganNya yang ditebus dengan darahNya dan dihidupi oleh kuasa kebangkitanNya.

Tuhan Memberkati, Amin. (prkt)

MURID YANG MENGIKUTI TELADAN KRISTUS

Renungan Minggu, 26 April 2015


Kitab Yesaya 52 : 13 - 53 : 12
Kita bersyukur karena kita telah mempelajari Kitab Yesaya 52:13 - 53:12 dalam Pendalaman Alkitab bulan April 2015  Kita temukan, betapa besar dan berharganya kasih karunia Allah dalam pengorbanan Kristus. Oleh kematian Kristus di kayu salib, Allah telah mengampuni dosa kita, menebus dan membebaskan kita dari kuasa maut dan roh jahat. Di dalam kematianNya di kayu salib, Dia telah memperdamaikan kita dengan Allah, BapaNya dan kita diberiNya hidup kekal. Nubuat nabi Yesaya, 750 tahun sebelum Masehi, semuanya telah digenapi oleh Yesus Kristus, Sang Hamba Tuhan.

Alkitab (PL & PB) menjelaskan bahwa hamba Tuhan adalah orang atau bangsa yang dipanggil dan dipilih oleh Tuhan untuk melakukan kehendakNya di dunia ini. Contoh: Abraham, Ishak, Yakub, bangsa Israel, Koresy dan bangsa Persia, Nebukadnesar dan bangsa Babel, dan bangsa lainnya. Demikian pula setiap orang kristen adalah hamba-hamba Tuhan, yang telah dipanggil dan dipilih oleh Tuhan untuk melakukan kehendakNya di dunia ini. Dia telah berfirman: "hambaKu akan berhasil". Dalam bahasa Jawa: "abdiningSun bakal oleh gawe" (Yesaya 52:13). Ini adalah jaminan dari Tuhan. Oleh sebab itu, setiap orang kristen (murid Kristus) yang melakukan kehendak Tuhan dalam hidup dan pelayanan, baik sendiri maupun bersama-sama telah ditetapkan Tuhan untuk berhasil. Oleh sebab itu tetap semangat melayani.

Tuhan Yesus Kristus sebagai Guru Agung telah memberi teladan kepada semua muridNya dalam segala hal yang berkenan kepada Allah, BapaNya. Dari Dia kita belajar taat, rendah hati dan peduli kepada sesama. Semua itu berpusat pada sikap rela berkorban karena kasih. Ada 3 pengorbanan (1) dengan tenaga dan mengeluarkan keringat, (2) dengan kedalaman batin dan seisi perasaan serta doa dan air mata, (3) dengan memberikan nyawa atau kehidupan serta memberikan hati sampai tetesan darah. Bulan Mei 2015 yang akan datang kita akan menyatukan komitmen untuk memulai menata ulang (merenovasi) rumah ibadah kita yang dimulai dari hari Raya Pentakosta. Kita berikan 3 pengorbanan tersebut, dimulai dengan persembahan undhuh-undhuh dan seterusnya. Mari melangkah mengikuti teladan Kristus, sebab Dia yang membuat kita berhasil.

Tuhan Memberkati, Amin. (prkt)

KUPERLUKAN KUASA PENGHIBURAN TUHAN

Renungan Minggu, 19 April 2015


Injil Yohanes 20 : 19 - 29 
Perasaan takut telah menguasai perasaan para murid sejak Yesus, Gurunya, ditangkap di taman Getsemani, kemudian dianiaya, diadili secara agama maupun secara politik dan divonis mati dengan disalib. Rasa takut membuat mereka menyembunyikan diri dari masyarakat. Sekalipun Petrus dan Yohanes telah melihat kubur Yesus telah kosong dan Maria Magdalena bersaksi telah melihat Tuhan yang telah bangkit dan berfirman kepadanya. Namun mereka tetap takut, ragu-ragu dan tidak tenang hidupnya.

Pada hari itu, seisi kota Yerusalem gempar karena kubur Yesus telah terbuka dan kosong. Berita itu menjadi percakapan setiap orang. Tetapi hal itu makin menakutkan para murid, sehingga mereka terus bersembunyi. Malamnya mereka berkumpul di suatu rumah, tetapi Thomas Didimus belum berani menggabungkan diri. Ia sangat takut dan memisahkan diri (Yohanes 20:24). Kesepuluh murid berkumpul dan masih dicekam rasa takut. Rumah ditutup dan dikunci. Tiba-tiba Tuhan Yesus hadir di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Serta menunjukkan bekas paku di tanganNya dan bekas tombak di lambungNya, maka para murid bersukacita. Dalam ketakutan, Tuhan Yesus datang memberikan penghiburan dan kekuatan iman. Kemudian Dia kembali berkata: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu". Kemudian Tuhan Yesus memberi mereka Roh Kudus dan kuasa yang dijanjikanNya (Yohanes 14:16-17; 16:13-15). Dalam sukacita dan iman, mereka diteguhkan dan diutus oleh Tuhan Yesus.

Kesepuluh murid mencari Thomas Didimus. Setelah bertemu mereka bersaksi telah bertemu Tuhan Yesus, tetapi sayang, Thomas Didimus tidak mau percaya sebelum melihat bukti pada tangan dan lambung Tuhan Yesus. Delapan hari kemudian kesepuluh murid berkumpul bersama Thomas Didimus. Rumah masih ditutup dan dikunci. Tuhan Yesus datang dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!". Dia lalu menoleh kepada Thomas Didimus, memanggil namanya, berfirman dan menunjukkan kedua tangan dan lambungNya. Dia menyuruh melihat serta memegangNya, sehingga ia kembali percaya, dikuatkan dan bersukacita. Tuhan mengajar semua murid: "Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya".

Tuhan Memberkati, Amin. (prkt)  

BERSATU DALAM KRISTUS

Renungan Minggu, 12 April 2015


Surat Efesus 2 : 11 - 22
Judul di atas adalah tema tukar mimbar sinode GITJ pada bulan April 2015 ini. Tetapi awas! Jangan terjebak dalam pengertian manusia saja. Sebab dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "bersatu" artinya (1) "menjadi satu", (2) "berkumpul atau bergabung menjadi satu". Pertanyaannya : "Atas inisiatif / kemauan manusia, berdasarkan selera dan kecocokan. Bagaimana jika kemudian muncul hal-hal yang membuat tidak suka atau tidak cocok lagi? Ini bisa terjadi dalam hidup berkeluarga maupun berorganisasi, termasuk organisasi gereja. Adapun dalam bersatu dalam bergereja jangan didasarkan pada perasaan "suka dan tidak suka" atau "cocok dan tidak cocok", supaya jangan kehilangan makna dan hakekat bergereja. Untuk itu mari kita ikuti Firman Tuhan dalam Surat Efesus. 
  1. Siapa kita sebelum dan sesudah percaya kepada Kristus ? (Efesus 2:1-10)
    Dulu badan kita hidup, tetapi roh kita mati karena pelanggaran-pelanggaran. Kita hidup, dalam badan kita, mengikuti jalan dunia ini dengan menaati penguasa angkasa, yaitu roh yang mengendalikan orang-orang durhaka. Kemana tujuannya? Menuju kematian kekal, karena kita tanpa Kristus.
    Hanya oleh kasih karunia Allah di dalam Kristus saja kita beroleh pengampunan dan penebusan dosa oleh kurban Kristus. Darah dan salib Kristus menyatukan kita dengan Allah dan satu dengan yang lain adalah saudara dalam darah Kristus, kita mendapat bagian dalam kematian, kebangkitan dan kemuliaan Kristus dalam KerajaanNya. 
  2. Mengapa kita bersatu dalam gerejaNya? (Efesus 2:11-22)
    Gereja / jemaat adalah tubuh Kristus. Dan tubuh Kristus adalah satu. Kristus adalah Kepala Gereja dan pemilik gereja. Kita ini adalah tubuhNya. Maka dalam bergereja harus kita dasarkan pada sikap "tubuh yang tunduk dan taat kepada kepala". Gereja tunduk kepada Kepala Gereja, yaitu Kristus. Jangan oleh sebab dalam kita bergereja bukan berdasarkan "suka dan tidak suka" atau "cocok dan tidak cocok" melainkan kita dasarkan pada sikap taat dan tunduk kepada Kristus, Kepala Gereja.
Kesimpulannya adalah kita bergereja bukan atas inisiatif manusia, tetapi atas kehendak Kristus sebagai Kepala Gereja. 

Tuhan Memberkati, Amin. (prkt)